Sabtu, 17 Januari 2009

Rupa adalah segalanya


Just a story......

Saat ini aku sebetulnya sudah lulus dari Universitas tercinta..
Tapi kecintaanku pada ilmu pengetahuan (dan uang) membawaku tetap bertahan sebagai asisten dosen

Biasanya dalam mengajar, satu kelas akan dipimpin oleh dua orang asisten..
Aku dan partnerku...
Untuk kali ini, aku mendapat partner seorang junior...
cukup manis...dan bolehlah dijadikan sarana cuci mata bagi siapa saja
yang berpendapat bahwa ciptaan Tuhan yang satu ini, memang "bagus" untuk dilihat.

Selama ini mahasiswa yang kuajar tak pernah bosan..
dilihat dari absensi yang penuh... sudah cukup buat kita berdua

Setelah sekian minggu mengajar, kali ini partnerku berhalangan hadir..

partner: "Kak... sorry baru kasih tau lewat telpon... aku gak bisa dateng hari ini..."

Aku : "gak papa... "

partner: " Kak.. gak papa sendiri?"

Aku : "Ga papa... beneran...

Partner: " OK, thanks yah.."

Akhirnya aku harus mengajar seorang diri...
Tak apa...

Kubawa berkas dan buku soal ke dalam kelas...
didalam telah menunggu mahasiswa-mahasiswi yang lucu-lucu karena masih tingkat satu...

ketika akan kuajarkan soal pertama...

Mahasiswi#1: " Kak... mmm... Kak "X" mana?"
tanya seorang mahasiswi diiringi sahutan teman-temannya yang lain

Aku: "Oh, Kak "X"i lagi gak bisa dateng.."

Mahasiswi #2: "Yaaaah... Kak "X"-nya gak dateng... padahal kan kita mau lihat Kak "X""

diiringi desah kecewa beberapa mahasiswiku yang lain...

Dug... kalimat kedua serasa menghunjam...
belum selesai rasa kagetku, tiba-tiba mahasiswiku melihat absen dan bertanya...

Mahasiswi#2: kak, batas absen berapa?"

Aku " Eh... 3 kali, kenapa?"

Mahasiswi#1: " kak, absen saya full terus kan?"

Aku" Iya"

Lalu majulah beberapa mahasiswi melihat buku absen...

Mahasiswi#1: "kak, saya cabut dulu ya, kak... sekali aja koq.."
mahasiswi#2:" Saya juga, ya"
Mahasiswi#3: "Saya juga"

sampai 8 mahasiswi keluar dari ruangan kelas..

Aku terperangah...
menatap sisa mahasiswaku yang tinggal kurang dari 20 orang...

Aku: " ya sudah kita teruskan pelajarannya"

Sambil terus aku menerangkan....

Hatiku menjadi tak tenang...

Seperti merasa di asingkan di Himalaya......

*******************************************

Kamis, 01 Januari 2009

Morpheus & Omphale


Seorang dewa turun dari tahta indahnya di gunung Olympus,
tempat bersemayamnya dewa dan para demi-God lainnya..
Senyumnya mampu meluluhkan perasaan hampir setiap manusia yang menemuinya..
Dewa memang berbeda dari manusia, senyum dan keramahannya memiliki kekuatan
tersendiri atas mahluk lemah tak berdaya..

Morpheus namanya..
Dewa yang elok sering turun ke bumi dan kali ini dia turun untuk maksud yang berbeda
Dia turun dan menyapa ramah orang-orang yang lewat.
tetapi tujuannya hanya satu, mendekati seorang gadis Athena yang telah lama diperhatikannya

Kali ini diberanikannya untuk menghabiskan waktu lebih lama dengan gadis itu.
Omphale... nama yang sama sebagai istri dari Heracles..

Morpheus yang tampan mengajak Omphale makan siang...
kali ini, tujuannya untuk membuka mata Omphale tentang arti cinta...
Sesuatu yang sebetulnya juga belum ditemukan oleh Morpheus sendiri.

kata-kata bersayap dengan nada-nada yang indah telah menggetarkan perasaan Omphale.
Omphale akan menikah dengan seorang pemuda ...
Lysander
Dan kini tergetar dengan kata-kata bersayap nan mempesona dari sang Morpheus..
Dia jatuh cinta pada Morpheus...

Omphale termenung...
Morpheus menjanjikan keberadaannya untuk selalu mendukung...
Dan Omphale percaya...

Omphale berjuang mencari kebenaran atas kata-kata Morpheus...
Dia datangi kuil Eros...
dan Eros hanya menjawab dengan senyum penuh misteri...

Dan saat Omphale terpuruk...
Dia berjuang mendatangi Olympus untuk mencari Morpheus...
dan yang ia dapatkan hanya tatapan dingin Morpheus yang kemudian
menutup gerbang Olympus bagi Omphale...

Omphale sendiri...
Badannya mengurus dan matanya cekung..
harapan hidupnya kian menipis.
Dia tak punya siapa-siapa lagi..
Dia telah membuang Lysander....

Paean, sang penyembuh memperhatikan dari singgasananya di Olympus..

Paean turun ke bumi, menghampiri Omphale...
Peaan berbisik:

"Omphale sayangku...tahukah kau siapa Morpheus?"
"Dia adalah Dewa dari segala mimpi-mimpi indah"
"Dialah segala keindahan dunia dan khayalan"
"Keindahan yang abadi dan menggoda"
"Dalam setiap nafasnya mengalir godaan-godaan yang tak terperi"
"Dia bukan Eros, namun dia memikat"
"Bersamanya kau akan abadi dalam mimpi-mimpi"
"namun jangan lah kau pernah bangun, karena kau tak dapat bersama mimpi saat kau bangun"

"Tapi kau manusia , wahai Omphale sayangku"
"Morpheus terlalu indah..."

Paean meneteskan air sari Amaranthyne kepada Omphale..

"Bersemilah lagi wahai Omphale"
"Hiduplah lagi... mimpi-akan selalu indah"
"Tapi mimpi adalah mimpi"
"Morpheus akan selalu bersamamu karena manusia dianugrahi mimpi-mimpi"
"Morpeus akan selalu ada dalam hidupmu"
"Tapi jangan pernah hidup bersama mimpi"

Omphale tersadar...
saat matanya terbuka, Paean telah menghilang....

Gunung Olympus masih tegak berdiri..
dengan rupa-rupa dewa-dewi di dalamnya

Tapi Omphale tahu...
Dewa tidak ditakdirkan untuknya...
Walaupun namanya sama seperti istri Heracles yang juga setengah dewa..

Tapi ia tahu...
ia ditakdirkan bersama Lysander...

Eros berdiri menatapnya dengan tatapan yang aneh...
berjalan ke arahnya dan menciumnya...
Sebelum melesat ke Olympus dan
meninggalkan Omphale dalam kesendirian ....

Lagi.....